Siapa Nama Asli Abu Lahab Mengapa Nama Aslinya Tidak Dicantumkan di al-Quran?
Firman Allah: (تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ) yakni telah merugi kedua tangan Abu Lahab. Dia adalah salah satu dari paman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Penulis -waffaqahullah- menyebutkan makna firman Allah Ta’ala (تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ) Yakni telah merugi kedua tangannya, yaitu kedua tangan Abu Lahab bin Abdul Mutthalib. Dan ‘kun-yah’ dalam bahasa arab digunakan sebagai apa? Sebagai bentuk pengagungan dan penghormatan. Sehingga jika kamu memanggil seseorang ‘Wahai Abu Fulan’, maka itu adalah bentuk penghormatan dan pemuliaan baginya. Dan dengan cara ini orang-orang arab memberi penghormatan saat memanggil seseorang.
Orang arab pada dasarnya tidak memberi penghormatan saat memanggil seseorang dengan menggunakan laqab (julukan) Dan laqab (julukan) sangat sedikit mereka gunakan. Namun mereka memberi penghormatan dengan menggunakan ‘kun-yah’ (yaitu menggunakan kata “abu” atau “ummu”) Lalu mengapa Allah ‘Azza wa Jalla menyebutkan Abu Lahab dengan kun-yahnya? Mengapa Allah menyebutnya dengan kun-yahnya, sedangkan dalam bahasa arab digunakan untuk penghormatan; padahal al-Quran juga menggunakan bahasa arab? Benar Karena nama aslinya adalah Abdul ‘Uzza (hamba al-‘Uzza), sehingga Namanya itu tidak pantas untuk disebutkan dalam ayat ini. Baik, ada jawaban lain? Bagus! Ini dua jawaban yang lain, tinggal satu jawaban lagi.
Bagus! Kita dapat menjawab hal ini dengan empat alasan:
PERTAMA: Kun-yah Abu Lahab juga merupakan nama aslinya. Karena orang arab terkadang memanggil dengan nama asli dan terkadang dengan kun-yah dan terkadang dengan kun-yah. Seperti Abu Salamah bin Abdurrahman bin ‘Auf, salah seorang tabi’in; Nama aslinya adalah Abu Salamah, beliau tidak memiliki nama lain. Sehingga terdapat pendapat bahwa Abu Lahab adalah nama aslinya yang berbentuk kun-yah.
KEDUA: Pada salah satu pendapat, nama aslinya adalah Abdul ‘Uzza (hambanya al-‘Uzza) Dalam salah satu pendapat disebutkan, nama aslinya adalah Abdul ‘Uzza (hambanya al-‘Uzza) Sehingga namanya menunjukkan penghambaan kepada selain Allah, maka hal itu tidak layak untuk disebutkan. Sehingga namanya menunjukkan penghambaan kepada selain Allah, maka hal itu tidak layak untuk disebutkan.
KETIGA: Penyebutan kun-yahnya pada saat dijelaskan keburukan keadaannya adalah sebagai hinaan baginya. Penyebutan kun-yahnya (Abu Lahab) pada saat dijelaskan keburukan keadaannya adalah sebagai hinaan baginya. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala (ذُقْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ) “Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia.” (QS. Ad-Dukhan: 49) Yakni sebagai hinaan dan olokan baginya. Yakni jika kamu merasa sebagai orang yang perkasa dan mulia, maka sekarang rasakanlah azabmu ini!
KEEMPAT: Karena kun-yahnya sesuai dengan azab yang dia dapatkan, karena kata ‘Lahab’ artinya adalah “kobaran api”, karena kata ‘Lahab’ berarti “kobaran api”, karena kun-yahnya sesuai dengan azab yang dia dapatkan. Karena kata ‘Lahab’ artinya adalah kobaran api.
===============================
قَوْلُهُ تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ خَسِرَتْ يَدَاهُ وَهُوَ مِنْ أَعْمَامِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ذَكَرَ الْمُصَنِّفُ وَفَّقَهُ اللهُ فِي مَعْنَى قَوْلِهِ تَعَالَى تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ
أَنَّهُ خَسِرَتْ يَدَاهُ وَهُوَ أَبُو لَهَبٍ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ
وَالْكُنْيَةُ فِيْ كَلَامِ الْعَرَبِ لِأَيِّ شَيْءٍ؟
لِلتَّعْظِيْمِ وَالتَّكْرِيْمِ لِلتَّعْظِيْمِ وَالتَّكْرِيْمِ
فَإِذَا خَاطَبْتَ أَحَدًا قُلْتَ لَهُ يَا أَبَا فُلَانٍ هَذَا تَكْرِيْمٌ وَتَعْظِيْمٌ
وَكَانَتِ الْعَرَبُ تُعَظِّمُ بِهَذَا
الْعَرَبُ مَا تُعَظِّمُ بِالْأَلْقَابِ فِيْ أَصْلِ كَلَامِهَا
فَالْأَلْقَابُ عِنْدَهُمْ قَلِيْلَةٌ وَيَزْهَدُوْنَ فِيْهَا
وَإِنَّمَا كَانُوا يُعَظِّمُوْنَ بِالْكُنْيَةِ
فَكَيْفَ يَذْكُرُهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ بِالْكُنْيَةِ
كَيْفَ يَذْكُرُهُ بِالْكُنْيَةِ وَهِيَ فِيْ كَلَامِ الْعَرَبِ لِلتَّعْظِيْمِ وَالْقُرْآنُ عَرَبِيٌّ
نَعَمْ
لِاَنَّ اسْمَهُ عَبْدُ الْعُزَّى فَلَا يُنَاسِبُ تَعْبِيْدُهُ لِغَيْرِ اللهِ فِي الْآيَةِ
طَيِّبٌ وَغَيْرُهُ؟
طَيِّبٌ هَذِهِ وَجْهَيْنِ أُخْرَيَيْنِ طَيِّبٌ بَقِيَ وَجْهٌ وَاحِدٌ
أَحْسَنْتَ وَوَقَعَ ذَلِكَ لِأُمُوْرٍ أَرْبَعَةٍ وَوَقَعَ ذَلِكَ لِأُمُوْرٍ أَرْبَعَةٍ
أَوَّلُهَا أَنَّ كُنْيَتَهُ هِيَ اسْمُهُ أَنَّ كُنْيَتَهُ هِيَ اسْمُهُ
فَالْعَرَبُ قَدْ تُسَمِّي بِالاِسْمِ وَقَدْ تُسَمِّي بِالْكُنْيَةِ
وَقَدْ تُسَمِّي بِالْكُنْيَةِ
فَمَثَلًا أَبُو سَلَمَةَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ
مِنْ أَعْيَانِ التَّابِعِيْنَ
هَذَا اسْمُهُ أَبُو سَلَمَةَ لَيْسَ لَهُ اسْمًا آخَرَ
فَقِيْلَ إِنَّ أَبَا لَهَبٍ اسْمٌ لَهُ فِي صُوْرَةِ الْكُنْيَةِ
وَثَانِيْهَا أَنَّ اسْمَهُ فِيْمَا قِيْلَ عَبْدُ الْعُزَّى
أَنَّ اسْمَهُ فِيْمَا قِيْلَ عَبْدُ الْعُزَّى
وَهُوَ مُعَبَّدٌ لِغَيْرِ اللهِ فَلَا يُنَاسِبُ ذِكْرَهُ
فَهُوَ مُعَبَّدٌ لِغَيْرِ اللهِ فَلَا يُنَاسِبُ ذِكْرَهُ
وَثَالِثُهَا أَنَّ ذِكْرَهُ بِالْكُنْيَةِ عِنْدَ بَيَانِ سُوْءِ حَالِهِ لِلْإِهَانَةِ
أَنَّ ذِكْرَهُ بِالْكُنْيَةِ عِنْدَ بَيَانِ سُوْءِ حَالِهِ لِلْإِهَانَةِ
وَمِنْهُ قَوْلُهُ تَعَالَى ذُقْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ
ذُقْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ
عَلَى وَجْهِ التَّحْقِيْرِ وَالْمَهَانَةِ لَهُ
بِأَنَّكَ أَنْتَ إِنْ كُنْتَ تَرَى أَنَّكَ عَزِيْزًا كَرِيْمًا فَهَذَا عَذَابُكَ
وَرَابِعُهَا أَنَّ كُنْيَتَهُ أَنَّ كُنْيَتَهُ فِيْهَا مُنَاسِبَةٌ لِعُقُوْبَتِهِ فَللَّهَبُ هُوَ اشْتِعَالُ النَّارِ
فَللَّهَبُ هُوَ اشْتِعَالُ النَّارِ
أَنَّ كُنْيَتَهُ مُنَاسِبَةٌ لِعُقُوْبَتِهِ
فَللَّهَبُ هُوَ اشْتِعَالُ النَّارِ